Rabu, 3 Juli 2024, PP. AIS menyelenggarakan sesi pengenalan kehidupan pesantren bagi santri baru kelas VII dan X. Acara yang penuh antusiasme ini berlangsung di aula utama pesantren dan dipandu oleh Ust Eki Subakir, S.E., Ketua Kelompok Pembina PP Aqobah. Dalam sesi tersebut, Ust Eki Subakir menekankan bahwa pendidikan di pesantren ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah kecerdasan intelektual, tetapi juga untuk membentuk akhlak dan hati yang mulia. "Di sini, kita berusaha untuk menguatkan keimanan dan ketakwaan santri. Aqidah yang kuat akan menjadi pegangan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup," ujar beliau.
Aspek Aqidah menjadi perhatian utama dalam pengenalan ini. Santri diajak untuk memahami nilai-nilai keislaman yang benar dan mendalam, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. "Ilmu tanpa adab bagaikan pohon tanpa buah. Oleh karena itu, kami di PP. AIS sangat menekankan pentingnya akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari," jelas Ust Eki Subakir saat membahas pentingnya adab dan etika yang baik.
Bagian akhir dari sesi pengenalan ini adalah pembahasan mengenai Fiqih. Ust Eki Subakir menjelaskan bahwa Fiqih adalah panduan dalam menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam. "Fiqih membantu kita memahami dan mengamalkan hukum-hukum Islam, mulai dari ibadah, muamalah, hingga akhlak," tambah beliau. Santri diberikan pemahaman tentang pentingnya menjalankan ibadah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan agama.
Kehidupan di PP. AIS yang penuh dengan rutinitas juga dijabarkan secara detail, dimulai sejak dini, santri bangun sebelum subuh untuk melaksanakan shalat berjamaah. Setelah itu, mereka melanjutkan dengan mengaji Al-Qur'an dan mempelajari Kitab Kuning. Rutinitas ini terus berjalan hingga malam, dengan waktu istirahat yang ditetapkan. Semua kegiatan dirancang untuk membentuk santri yang berilmu dan berakhlak mulia.
Aishna Vihirzika El Umam, salah satu santriwati baru kelas X, mengungkapkan kesannya tentang kehidupan di pesantren. "Awalnya saya merasa rindu rumah, tapi lingkungan di sini sangat mendukung. Saya belajar banyak tentang pentingnya adab dan akhlak. Ust Eki Subakir sangat menginspirasi," ujar Aishna dengan antusias. Sementara itu, Rafi Fawwas A, santri baru kelas X, juga berbagi pengalamannya. "Saya sangat terbantu dengan penjelasan tentang Aqidah, Akhlak, dan Fiqih. Semua itu membuat saya lebih memahami tujuan saya belajar di sini. Saya merasa termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Rafi.
Sesi pengenalan kehidupan pesantren di PP. AIS ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang pentingnya ilmu pengetahuan, tetapi juga menekankan pentingnya adab dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bimbingan dari para pembina yang berpengalaman seperti Ust Eki Subakir, santri diharapkan dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, dan beriman kuat.