Kuala Lumpur, Malaysia. Dini hari, 8 Juni 2025, rombongan santri Pondok Pesantren Aqobah International School (PP. AIS) berangkat dari Jombang menuju Malaysia untuk mengikuti program Study Excursion bertajuk Campus Tour and Sharing Session di Asia Pacific University (APU), Kuala Lumpur. Kegiatan ini menjadi pengalaman internasional pertama bagi banyak dari mereka, sekaligus langkah nyata PP. AIS dalam membangun semangat belajar berkelas dunia di kalangan generasi muda pesantren.
Bukan sekadar kunjungan kampus biasa, program ini dirancang untuk menanamkan visi pendidikan global yang tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman. Melalui kegiatan ini, para santri diperkenalkan pada lingkungan akademik luar negeri yang modern dan kompetitif. Lebih dari itu, mereka diajak memperluas wawasan, membangkitkan semangat, serta menumbuhkan rasa percaya diri bahwa seorang santri pun memiliki peluang dan kapasitas untuk bersaing di kancah global. Manfaat lainnya adalah meningkatkan keterampilan komunikasi lintas budaya, penguasaan bahasa asing, serta memperkuat karakter dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
Rombongan ini dipimpin langsung oleh Direktur AIS, Mr. Masrul Hidayatullah, S.Si., dan didampingi oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Aqobah, Gus H. Akhmad Kanzul Fikri, M.Pd. Kehadiran kedua tokoh ini menjadi penguat moral bagi para santri, bahwa langkah mereka ke luar negeri bukan hanya sebuah agenda ceremonial, melainkan bagian dari visi besar pesantren dalam melahirkan generasi pembelajar global yang berakar kuat pada nilai-nilai islami yang luhur.
Sesampainya di kampus APU, para santri disambut hangat oleh pihak universitas dan diajak menelusuri berbagai fasilitas unggulan, mulai dari ruang pembelajaran berbasis digital, laboratorium teknologi mutakhir, hingga pusat inovasi yang menjadi kebanggaan APU. Mereka tidak hanya hadir sebagai tamu, tetapi sebagai pelajar yang siap menyerap semangat baru, pengalaman baru, dan cara pandang baru tentang dunia pendidikan tinggi.
Selain tur kampus, para santri juga mengikuti sesi diskusi dan berbagi pengalaman bersama mahasiswa internasional APU. Dalam suasana yang akrab dan penuh semangat, mereka mendengarkan kisah-kisah inspiratif tentang kehidupan perkuliahan di luar negeri, tantangan yang dihadapi, serta peluang besar yang tersedia, termasuk beasiswa bagi pelajar dari Indonesia. Banyak santri yang baru menyadari bahwa kesempatan kuliah di luar negeri bukan hanya untuk segelintir orang, tetapi juga untuk mereka yang berani bermimpi dan siap berjuang.
Dalam wawancara singkat, Mr. Masrul Hidayatullah, S.Si. menegaskan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata untuk menyaksikan megahnya infrastruktur kampus luar negeri, tetapi untuk membentuk cara pandang santri agar lebih terbuka terhadap dunia global. “Yang paling penting adalah bagaimana para santri menyerap semangat belajar global, memperkuat mimpi mereka, dan yakin bahwa mereka bisa bersaing di tingkat internasional tanpa meninggalkan identitas keislaman,” ujarnya.
Salah satu peserta, M. Amril Hasan dari kelas X, mengungkapkan bahwa kunjungan ini sangat membekas dalam dirinya. “Ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kampus luar negeri. Saya sangat termotivasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan lebih giat belajar agar suatu hari bisa kuliah di luar negeri,” tuturnya.
Mengakhiri sesi berbagi yang inspiratif, dilakukan pertukaran cinderamata dari pihak PP. AIS kepada Asia Pacific University. Penyerahan cinderamata ini diwakili langsung oleh Gus H. Akhmad Kanzul Fikri, M.Pd., sebagai simbol penghargaan dan harapan akan terjalinnya kolaborasi pendidikan yang berkelanjutan di masa mendatang.
Kegiatan study excursion ini membuktikan bahwa santri bukan hanya penjaga tradisi, tetapi juga agen perubahan yang siap menjawab tantangan global dengan ketajaman intelektual dan kekuatan spiritual. PP. AIS terus berkomitmen mencetak generasi yang unggul dalam ilmu, tangguh dalam akhlak, dan siap memimpin di kancah dunia. Dengan pendidikan bermakna yang menyentuh pengalaman langsung, santri tidak hanya diajak untuk bermimpi lebih tinggi, tetapi juga ditunjukkan jalan nyata untuk mewujudkannya.
PP. AIS percaya bahwa santri adalah pemimpin masa depan. Langkah kecil dari Jombang ke Kuala Lumpur ini menjadi awal perjalanan panjang menuju peradaban global. Dengan menyatukan adab dan ilmu, serta keberanian untuk keluar dari zona nyaman, para santri membawa harapan baru bagi pendidikan Islam yang berdaya saing tinggi di tingkat dunia.